Ini sebenarnya adalah tentang apa yang telah kulihat sendiri dengan mataku,
"Kak? aku lapar..." ucap seorang anak kecil yang berpakaian tak layak dan kumal, menenteng sebuah kaleng susu bekas.
"Iya, dik.. sabar ya, malam hari ini kita puasa, dulu.. nanti kakak carikan makan, sabar, ya" jawab seorang kakak yang tak kenal lelah bekerja, sambil menggendong adiknya yang masih bayi.
"iya, kak..."
maka, sepulang melihat kejadian yang mengharukan itu, aku menuangkan seluruh perasaanku pada cerita, atau yang bisa juga disebut speech ini..
Teruntuk adik-adik di jalanan. :)
Pernahkah, kita semua berpikir, berapa juta anak yang terlantar, berapa juta anak yang kedinginan mengais nasib kehidupannya di bawah masa kecilnya yang kelam?
pernahkah, kita perhatikan, di jalanan, terutama di pinggir jalan, dekat lampu 'merah', seorang anak kecil, menenteng sebuah kaleng bekas, ataupun aqua gelas plastik yang kering dan kosong.. mengetuk kaca kendaraan kita dengan jemari-jemari kecilnya, berharap mendapatkan sekeping koin, untuk mendapatkan sekepal nasi dan seteguk air, untuk kelangsungan hidupnya?
Tak pernah pula terpikirkan oleh kita, bukan? betapa kerasnya perjuangan anak-anak jalanan di Indonesia untuk bekerja keras dan bisa dibilang tidak layak untuk anak seumuran mereka? tapi, apa yang mau dikata, demi makan dan tidur, mereka harus rela berpanas-panasan dibawah terik matahari, menggigil di kala hujan.
'they Need us' |
Semakin lama, semakin bertambah bukan? dan jumlah peningkatannya itu bukanlah sedikit! melainkan ribuan!
Permasalahannya, bukan hanya ada pada kelangsungan hidupnya saja. selain itu, Pendidikannya. tentu saja mereka punya hak untuk menjenjangkan kakinya di atas pendidikan yang layak.
Pendidikan untuk anak jalanan masih dirasa kurang dijamah oleh pemerintah walaupun sudah diberikan amanat Undang-Undang Dasar 1945. Sejumlah LSM, kelompok masyarakat maupun individu dan perusahaan swasta sepertinya lebih memperhatikan nasib mereka.
Pendidikan yang diberikan kepada anak jalanan secara umum adalah pendidikan praktis yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup, pendidikan semacam ini dalam jangka pendek memang memberikan efek, namun untuk efek jangka panjang bukan hanya pelatihan yang diperlukan tapi juga kelanjutan pelatihan dan pendidikan formal, hal ini yang menyebabkan mereka kembali lagi ke jalanan, sedikit dari mereka yang mampu mengangkat diri maupun keluarga keluarga dari jurang hitam kemiskinan.
Pendidikan pada anak jalanan seharusnya bukan hanya bersifat praktis (pelatihan), namun juga harus mendapatkan pendidikan formal seperti anak lainnya. Ironis sekali ketika pemerintah sedang gencar menyuarakan Wajib Belajar 9 Tahun, sementara 230.000 anak jalanan masih putus sekolah dan dieksploitasi untuk bekerja.
Satu hal yang menjadi dasar pendidikan adalah kasih sayang, anak-anak jalanan tentu tidak merasakan itu karena mereka harus memikirkan makan untuk esok hari. Kasih sayang adalah pendidikan hidup yang terenggut dari anak jalanan. Mereka sudah lupa akan rasanya kasih sayang demi memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarga. Kehidupan keras di jalanan akan memaksa mereka mati rasa akan kasih sayang, hal tersebut adalah salah satu faktor pemicu menculnya tindak kriminal di kalangan anjal. Perkembangan jiwa manusia bisa mencapai titik optimal dan baik ketika lingkungan disekitarnya mendukung.
Hak-hak mereka harus dipenuhi seperti kesehatan mereka mendapatkan perlindungan tumbuh kembang yang sehat juga ini harus kita wujudkan ke mereka juga.
Ingatlah, kalau mereka semua adalah sama dengan kita, mereka juga harus dapat diperjuangkan hak-haknya. Pemerintah dan tentunya kita semua harus menjalankan kewajiban kita, bukan? gunakanlah kewajiban itu untuk menolong sesama. karena mereka juga membutuhkan kita, marilah kita ulurkan tangan kita untuk mereka,. :)
~Cheers~
(thank's to all the website below, i hope they were always success)
Source: http://citraabadi2010.blogspot.comhttp://mynamemirza.wordpress.com
http://blog.uad.ac.id/arifrahman